Selasa, 12 Juni 2012

Penyebab Diare Tidak Cuma Dari Makanan

penyebab DiareMemang makanan sering membuat kita diare, terlalu pedas atau tercemar bakteri bisa membuat perut mulas-mulas berhari-hari tetapi sebenarnya penyebab diare ada banyak bisa dari makanan, obat-obatan, suhu yang panas dan bahkan stres dapat menyebabkan diare.
Kebanyan bahaya diare bukan disebabkan dari diare itu sendiri tetapi karena zat makanan tidak diserap oleh tubuh sehingga menyebabkan kekurangan nutrisi termasuk air. Kondisi dehidrasi yang berkepanjangan sering memperburuk kondisi kesehatan penderita diare bahkan penyakit yang kelihatannya sepele ini dapat menyebabkan kematian jika dehidrasi dibiarkan terus menerus.
penyebab-penyebab umum diare
1. Infeksi oleh bakteri, virus atau parasit.
Virus yang paling sering menyebabkan diare adalah rotavirus, virus ini menghambat penyerapan zat makanan di usus halus sehingga makanan langsung menuju ke usus besar. Diare yang disebabkan oleh virus biasanya didahului oleh mual, muntah, demam dan penurunan nafsu makan. Diare yang disebabkan oleh virus tidak memerlukan antibotik. Setelah virus, penyebab terbanyak kedua dikarenakan bakteri yang mencapai 16%. Diare yang disebabkan oleh bakteri juga tidak selalu membutuhkan antibiotik, elektrolit saja kadang sudah cukup tetapi pada penyakit tertentu seperti disentri, antibiotik perlu diberikan.
2. Alergi terhadap makanan atau obat tertentu.
Mengkonsumsi antibiotik karena penyakit lain kadang-kadang menyebabkan diare karena antibiotik bisa menyebabkan ketidak seimbangan bakteri di usus.
3. Infeksi oleh bakteri atau virus yang menyertai penyakit lain seperti: Campak, Infeksi telinga, Infeksi tenggorokan, Malaria, dll.
4. Pemanis buatan
Pemanis Sorbitol dan manitol dalam permen atau makanan anak
5. Intoleransi laktosa.
Susu dan produk turunannya juga bisa menjadi penyebab diare pada orang-orang tertentu karena tubuh hanya meproduksi laktose (enzim untuk mencerna laktosa) dalam jumlah sedikitsehingga tidak mampu untuk mencerna gula alami laktosa. Gejala intoleransi laktosa bisa meliputi buang gas, pembengkakan, diare dan kram.
Menurut survey yang dipublikasikan oleh detik, 85% diare di Indonesia tidak memerlukan antibiotik karena antibiotik hanya untuk membunuh bakteri sedangkan kebanyakan diare disebabkan oleh virus. Kebanyakan diare bisa sembuh hanya dengan memberikan elektrolit untuk mengganti cairan yang terbuang dan memperkuat sistem imun.
Untuk membedakan infeksi bakteri atau virus pada anak caranya mudah yaitu dengan mempuasakan anak selama 6 jam. Jika setelah puasa diare berhenti berarti disebabkan oleh virus sedangkan jika diarenya masih terus berarti disebabkan oleh bakteri.
Apabila diare disertai dengan darah itu bisa menjadi tanda terserang bakteri penyebab penyakit disentri dan harus diberikan antibiotik dan pergantian cairan.

0 komentar:

Posting Komentar