Serangan jantung atau yang dalam bahasa medis disebut infark miokard/
infark miokard akut, terjadi ketika darah yang mengalir ke bagian otot
jantung tersumbat. Jika aliran darah terputus lebih dari beberapa menit,
sel-sel otot jantung (miokardium) akan mulai rusak/mati (infark) karena
kekurangan oksigen.
Gejala
Gejala khas serangan jantung akut adalah nyeri dada tiba-tiba (biasanya
menjalar ke lengan kiri atau sisi kiri leher), sesak napas (dada terasa
seperti “diinjak gajah”), mual, muntah, jantung berdebar, berkeringat,
dan gelisah. Serangan jantung pada perempuan memiliki lebih banyak
gejala dan tidak selalu khas. Sekitar seperempat kasus infark miokard
terjadi “diam-diam”, tanpa nyeri dada atau gejala lainnya. Serangan
jantung diam-diam tersebut terutama terjadi pada orang tua, pada pasien
diabetes mellitus dan setelah transplantasi jantung. Pada penderita
diabetes, kenaikan ambang nyeri, neuropati otonom, dan faktor psikologis
mungkin menyebabkan gejalanya tidak terasa.
photo © 2010 Steve K | more info (via: Wylio)
Tingkat kerusakan pada jantung tergantung pada berapa lama otot jantung
kekurangan oksigen. Jika aliran darah tidak pulih dalam waktu 20 hingga
40 menit, otot jantung akan mulai mengalami kerusakan permanen, yang
mengarah ke jaringan parut. Seiring waktu, hal ini dapat mengakibatkan
komplikasi seperti gagal jantung dan aritmia yang mengancam jiwa.
Serangan jantung adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia. Bila
Anda merasakan gejala serangan jantung, Anda harus segera mendapatkan
perhatian medis di rumah sakit. Lebih baik segera pergi ke rumah sakit
dan diberi tahu bahwa Anda tidak terkena serangan jantung daripada Anda
tetap tinggal di rumah sampai terlambat.
Penyebab
Penyebab serangan jantung paling umum adalah penyumbatan (oklusi) arteri
koroner setelah pecahnya plak aterosklerotik, yaitu tumpukan lipid
(asam lemak) dan sel-sel darah putih pada dinding arteri koroner yang
memasok darah ke jantung. Plak yang pecah menciptakan gumpalan-gumpalan
bekuan darah. Jika bekuan cukup besar maka dapat menutup sebagian atau
seluruh arteri, yang mengakibatkan serangan jantung.
Diagnosis
Tes untuk mendiagnosis serangan jantung meliputi:
Elektrokardiogram (ECG): pembacaan impuls listrik jantung. Kadang-kadang
tes ini dilakukan sembari Anda berolahraga dengan sepeda statis atau
treadmill.
Tes darah: untuk mengukur tingkat zat dilepaskan ke dalam darah ketika otot jantung rusak.
Angiogram (atau kateterisasi jantung): rontgen khusus arteri koroner Anda.
Pengobatan
Pengobatan serangan jantung adalah dengan:
Obat untuk melarutkan gumpalan darah yang memblokir arteri koroner.
Angioplasty dan implantasi stent: prosedur untuk membuka arteri koroner
yang tersumbat dengan menggunakan balon di titik penyempitan. Setelah
arteri terbuka, tabung logam khusus yang dapat menggelembung (stent)
ditempatkan agar tetap terbuka.
Operasi bypass: operasi di mana aliran darah dialihkan dari area penyempitan di arteri koroner Anda.
Penggunaan obat jangka panjang : untuk menurunkan risiko gangguan
jantung lebih lanjut. Obat-obatan ini mungkin mencakup dosis kecil
aspirin reguler, obat penurun kolesterol, beta-blocker dan penghambat
ACE (angiotensin-converting enzyme).
Defibrilator implan jantung (ICD): perangkat kecil yang kadang-kadang
ditanam di dekat jantung untuk mengelola irama jantung abnormal
(aritmia) yang mungkin terjadi setelah serangan jantung.
0 komentar:
Posting Komentar