Disebutkan dalam on line Komunitas Kicau Mania Indonesia, kalau ternyata
banyak peternak yang tak memahami arti penting seekor burung betina,
karena individu betina tak berkicau, sehingga tak terlihat apakah kenari
tersebut sebagai pembawa gen penyanyi yang baik atau tidak.
Pakar Kenari di Jogjakarta, Kian Sing, mengatakan secara genetis
terbukti bahwa kenari betina berpotensi sebagai induk yang akan
menentukan kualitas nyanyian anakannya. Beberapa peternak membeli kenari
jantan yang bagus untuk dijodohkan dengan seekor kenari betina, dengan
tujuan untuk mendapatkan anakan yang berjenis kelamin jantan yang
berkualitas bagus seperti bapaknya.Seringkali
peternak akan mengatakan bahwa betinanya tidak cocok dengan si jantan,
karena anakan yang dihasilkan yang berjenis kelamin jantan tak
berkualitas bagus seperti bapaknya. Peternak itu jadi putus asa dan
akhirnya menjual seluruh anakan dari betina itu, tanpa menyadari kalau
anakan yang berjenis kelamin betina yang ikut terjual sebenarnya membawa
potensi bagus untuk menghasilkan anakan jantan yang bagus di masa
depan.
“Burung berjenis kelamin betina mempunyai kromosom Z W yang berperan
penting untuk menentukan jenis kelamin anakannya. Burung betina akan
menghasilkan anakan yang berjenis kelamin betina dengan meneruskan
kromosom W dan menghasilkan anakan berjenis kelamin jantan dengan
meneruskan kromosom Z,” terang Kian.
Dengan meneruskan kromosom Z ke keturunan yang berjenis kelamin jantan,
lanjut Kian, artinya betina itu mewariskan nyanyian indah yang berasal
dari ayah si betina ke anak jantannya. Untuk memperbaiki garis keturunan
yang bagus/menghasilkan anakan yang bagus, maka diperlukan seekor
kenari jantan yang berkualitas bagus.
Hasil perkawinan betina dengan pejantan yang bagus, tak selalu dapat
menghasilkan anakan berjenis kelamin jantan yang hebat seperti ayahnya.
Namun anakan yang berjenis kelamin betina yang berasal dari pejantan
yang bagus, mempunyai potensi sebagai induk yang baik untuk menghasilkan
pejantan yang bagus, meskipun saudaranya mungkin jelek.
Jangan Remehkan
Banyak peternak kenari yang tak memberi kesempatan pada betinanya untuk
memperbaiki garis keturunannya. Ketika kenari betina menghasilkan
keturunan seekor kenari jantan yang mempunyai kualitas nyanyian jelek,
ini tidak berarti bahwa betina tersebut tak mempunyai potensi untuk
menghasilkan keturunan yang baik.
“Semua kenari, baik yang berjenis kelamin jantan atau betina, pasti
membawa gen yang baik atau buruk. Contohnya, di dalam sebuah sarang
dengan empat anakan akan memiliki kualitas yang berbeda, mungkin hanya
satu atau dua ekor anakan itu yang bagus kualitas suaranya dan lainnya
mungkin memiliki kualitas suara yang cukup atau bahkan jelek,” Ujar
Kian.
Sifat-sifat dari nenek moyangnya berperan penting dalam proses
menghasilkan keturunan. Contohnya, individual yang hebat mungkin bisa
menghasilkan anakan yang berkualitas jelek, tapi harus diingat kalau
individu betina mewarisi kromosom Z yang berasal dari bapaknya yang
membawa kualitas nyanyian bagus atau buruk. Sangatlah bijaksana bila
peternak memilih kenari betina bukan dari kualitas nyanyian saudaranya,
tapi dari kualitas nyanyian bapaknya.
Ada pepatah mengatakan, kalau kota Roma tak dibangun dalam satu hari,
itu memberikan pengertian bahwa untuk mendapatkan keturunan kenari
dengan kualitas kicauan yang hebat tidak dapat dihasilkan dari hasil
sekali penjodohan atau beternak dalam semusim. Peternak yang baik
mempunyai tujuan dan rencana waktu penjodohan.
Memperbaiki kualitas burung di peternakannya, haruslah jadi tujuan utama
seorang peternak, sehingga dia harus membuat pilihan yang bijaksana
dalam menentukan jenis/ras apa yang akan digunakan untuk memperbaiki
mutu. Kemudian dia harus bersabar untuk melanjutkan beberapa keturunan
sampai dia menemukan garis keturunan yang benar atau dirasa cocok dan
terus berkonsentrasi sampai diperlukannya lagi individu baru untuk
memperbaiki keturunan.
0 komentar:
Posting Komentar